Solo (ANTARA) - Pelaku bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton, Jalan AR Hakim No.49 Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/9), terekam di kamera pengawas (CCTV) di warnet dan gereja, identik.
"Pelaku identik di CCTV yang dipasang di Gereja GBIS dan warnet Solonet di sekitar kejadian," kata Kabid Humas Kepolisian Daerah Jawa Tengah Kombes Pol Djihartono saat mendampingi Kapolda Irjen (Pol) Didik S Triwidodo di Solo, Senin.
Menurut dia, tim dari Densus 88 dan Mabes Polri sedang bekerja terkait mencocokan DNA pelaku, wajah, dan umurnya dengan kelompok Cirebon yang menjadi DPO.
Tim kini mengambil sampel-sampel dari keluarga Cirebon dan identitasnya sudah ada di Polres setempat. Nanti tinggal mencocokan dengan pelaku bom di Solo.
Menyinggung jenis bom yang digunakan di Solo, kata dia, yang menentukan modus seperti apa dari hasil labfor atau Gagana, apakah bom itu "low atau high explosive".
Bom bunuh diri di Gereja GBIS ada hubungannya peristiwa di Terminal Tirtonadi Solo, kata dia, belum ada. Tetapi, bom di GBIS menggunakan sakelar, bahan peledak, dan diisi mur, baut, dan paku.
"Tim kini sedang bekerja dan jenazah pelaku sudah dibawa ke Jakarta, Minggu (25/9) malam," paparnya.
Terkait peristiwa bom di Solo, Polri memperketat pengamanan di daerah-daerah di gereja-gereja dan daerah strategis lainnya.
Mengenai rencana pertemuan atau diadakan konferensi parlemen se-Asia di Solo, pada tanggal 28-29 September 2011, tetap berjalan sesuai jadwal.
Menurut dia, Polri akan menerjunkan sebanyak 640 anggota dari Polresta Surakarta, Polda Jateng, dan dibantu TNI maupun pemkot untuk mengamankan kegiatan internasional tersebut.
Pihaknya akan melakukan pengamanan dengan cara sistem buka tutup di kawasan konferensi yang akan diikuti sekitar 41 negara, dan setiap negara mengirimkan tiga delegasinya.
Sementara lokasi ledakan bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), di Jalan Arif Rahman Hakim, Kepunton, Jebres, Kota Surakarta, hingga Senin, sekitar 15.30 WIB masih dijaga ketat oleh aparat kepolisian.
Sejumlah petugas kepolisian sebelumnya juga melakukan olah tempat kejadian perkara lanjutan di lokasi Gereja GBIS, yang menewaskan pelaku bom bunuh diri pada Minggu (25/9).
Garis polisi juga masih terpasang di pintu pagar gereja untuk menutup akses ke lokasi tersebut, termasuk kegiatan kebaktian ditiadakan hingga Rabu (28/9).
"Pelaku identik di CCTV yang dipasang di Gereja GBIS dan warnet Solonet di sekitar kejadian," kata Kabid Humas Kepolisian Daerah Jawa Tengah Kombes Pol Djihartono saat mendampingi Kapolda Irjen (Pol) Didik S Triwidodo di Solo, Senin.
Menurut dia, tim dari Densus 88 dan Mabes Polri sedang bekerja terkait mencocokan DNA pelaku, wajah, dan umurnya dengan kelompok Cirebon yang menjadi DPO.
Tim kini mengambil sampel-sampel dari keluarga Cirebon dan identitasnya sudah ada di Polres setempat. Nanti tinggal mencocokan dengan pelaku bom di Solo.
Menyinggung jenis bom yang digunakan di Solo, kata dia, yang menentukan modus seperti apa dari hasil labfor atau Gagana, apakah bom itu "low atau high explosive".
Bom bunuh diri di Gereja GBIS ada hubungannya peristiwa di Terminal Tirtonadi Solo, kata dia, belum ada. Tetapi, bom di GBIS menggunakan sakelar, bahan peledak, dan diisi mur, baut, dan paku.
"Tim kini sedang bekerja dan jenazah pelaku sudah dibawa ke Jakarta, Minggu (25/9) malam," paparnya.
Terkait peristiwa bom di Solo, Polri memperketat pengamanan di daerah-daerah di gereja-gereja dan daerah strategis lainnya.
Mengenai rencana pertemuan atau diadakan konferensi parlemen se-Asia di Solo, pada tanggal 28-29 September 2011, tetap berjalan sesuai jadwal.
Menurut dia, Polri akan menerjunkan sebanyak 640 anggota dari Polresta Surakarta, Polda Jateng, dan dibantu TNI maupun pemkot untuk mengamankan kegiatan internasional tersebut.
Pihaknya akan melakukan pengamanan dengan cara sistem buka tutup di kawasan konferensi yang akan diikuti sekitar 41 negara, dan setiap negara mengirimkan tiga delegasinya.
Sementara lokasi ledakan bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), di Jalan Arif Rahman Hakim, Kepunton, Jebres, Kota Surakarta, hingga Senin, sekitar 15.30 WIB masih dijaga ketat oleh aparat kepolisian.
Sejumlah petugas kepolisian sebelumnya juga melakukan olah tempat kejadian perkara lanjutan di lokasi Gereja GBIS, yang menewaskan pelaku bom bunuh diri pada Minggu (25/9).
Garis polisi juga masih terpasang di pintu pagar gereja untuk menutup akses ke lokasi tersebut, termasuk kegiatan kebaktian ditiadakan hingga Rabu (28/9).